Showing posts with label Mekkah. Show all posts
Showing posts with label Mekkah. Show all posts

Day 9 - Affection

23 Agustus 2010

Jam 10.00 am rombongan check out dari hotel dan bersiap meninggalkan Mekkah untuk selanjutnya ke Jeddah dan kembali ke Jakarta.

Selama di Arab ini jarang banget liat orang pacaran or suami-istri bergelayutan. Jangankan bergelayutan bok, jalan bareng aja jarang liat hihi.

Salah seorang om cerita, katanya di Arab itu mahar kawinnya besar sekali sampai2 sekarang tendensinya adalah yang banyak cewek nggak kawin2 dan... banyak homo!

Terbukti benar.

Supir bis ke Jeddah kali ini pacarnya adalah pria ber-biceps dengan kulit keemasan dan rambut ikal! (gambaran sontak bak Harlequin) Sepanjang jalan kerjaannya ngelus-ngelus Si Biceps dan kadang-kadang kaki Si Biceps ditaro di paha sang supir... Cara nyetir? Tetep beringas dong ah! Hihi.

Sekali-sekalinya duduk di depan pemandangannya begitu. Yah apa boleh buat? Nonton terus deh.. Sambil terbersit rasa rindu pada Tumbelina *loh*

City tour Jeddah ke beberapa tempat di antaranya Red Sea dan The Floating Mosque. Nggak ada yang terlalu spesial. Seruan juga nonton orang pacaran hihihi.

to be continued...

Day 9 - The Birthday Gal

23 Agustus 2010... and that makes me officially 28!


Bangun jam 2.00 am untuk early sahur di kamar sambil merem dan bersiap Tawaf Wada. Yuk lah kita Tawaf daripada nanti siang jam 7 bersama rombongan panasnya pasti sampe ke ubun-ubun.
.
Pulsa Arab udah abis jadi untuk pertama kalinya semenjak kenal Tumbelina, ulang taun nggak diselametin heheheh.
.
Perasaan hari itu? Content. :)
.
Berderap keluar hotel jam 2.30 am dan jangan bosen yah.. Tapi panas loh hehehe. Tujuan pertama adalah ke toko emas. Pengen tau aja emas Arab yang katanya tersohor itu seperti apa. 1 gramnya dapet harga 150 Riyal, berarti sekitar.. rrr... Rp. 375.000 ya per gram? Eh lupa berapa Riyal deh. Hihihi. Bomat, bodo amat! Pokoknya beli lah kenang-kenangan dari Mekkah.
Selanjutnya ke tujuan utama, yaitu Masjidil Haram dan kotak hitam di dalamnya. Suasana ramai dan damai. Ah, mungkin hanya sedang sentimentil aja yah..

Tawaf bertiga dan berpegangan tangan selalu. Sudah ramai ternyata jam segitu yah. Prosesi berjalan lancar. Kami sempat termangu lama setelah shalat di Hijir Ismail, menyentuh Kabah dan kiss-bye ke Hajar Aswat. On the solo attempt to reach Hajar Aswat, ada bapak-bapak tua menasihati dengan bahasa Arab tapi somehow bisa dipahami juga maksudnya yg antara lain seperti ini "Liat tu orang-orang disana? Laki-laki semua! Ngga ada perempuan. Gila kamu kalo masuk nanti kepalanya bisa pecah! Hajar Aswat itu sunnah!" Ah, baiklah om aku menurut. Seraya menatap para lelaki yang bagaikan konser mumbul-mumbul di atas laki-laki lainnya. Gara-gara itu jadi terpisah dari rombongan mini. Tapi sebelumnya udah janjian kalo ilang ya udah hehehe.

Mecca Royal Clock Tower and Kabah

Pintu Kabah

Singkat cerita, azan Subuh berkumandang. Dan si gadis dua puluh delapan tahun-pun shalat subuh di tengah-tengah ibu-ibu Arab. Hanya kali ini, pandangan tidak turun ke bawah.. Melainkan lurus ke depan. Ke Kotak Hitam!

to be continued...

Day 8 - Men and Ladies/Family

22 Agustus 2010

Tinggal 2 hari lagi di Arab, masak makan makanan Indonesia terus? Mana nih cullinary adventure-nya?

Niat awal dari Jkt emang udah rada busuk. Pokoknya harussss makan McDonald Arab! Mijn Moeder geleng-geleng. Pengen tau aja sih makanan Arab yang diasimilasi di menunya apa. Untung KFC sempet cobain jadi ngga terlalu penasaran lagi.. Nasi-nya nasi mandi dan porsi-nya teteppp porsi Arab ehaueau.

Nah, kali ini mau yang beneran Arab. Kambing, kambing, kambing dan AYAM GEDE GEDE!!! Wihuuuu! Resto favorit adalah Hera Resto di Hilton. Ennyaakk.. Kalah deh nasi uduk! Yam yam yam! Antri-nya bagaikan ngantri sembako. Berdesakkan dan orang-orang pada menggedor-gedor itu jendela kaca. Seru.. seru..!

Oh iya, ngantrinya sesuai jender loh masih. Hihi. Men untuk laki-laki dan Family or Ladies untuk perempuan. Tentang jender ini menjadi issue ketika kita mau buka puasa di Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah.. Karena semua tempat penuh dan tempat tersisa nggak ada space buat perempuan. Widih... Bandara Internasional loh itu.

Land of men...

I miss my cullinary mate. Kalo doi ada disini pasti kita ngga balik-balik ke hotel deh.. makan terus :D

Versi Arab



to be continued...

Day 8 - Malaysia vs. Indonesia

22 Agustus 2010

Akibat ketinggalan bis tour, kita melangkah pasti untuk tetep jalan ke Padang Arafah naik taksi. Nanti pulangnya ya naik taksi aja lah.. Ternyata, nggak ada taksiiii!!! Dan panasnya luarrr biassaa! Plus bau eek onta yang bertebaran dimana-mana.

Akhirnya solusi yang paling feasible (nggak bisa pesen taksi lewat telephone yee disana) adalah: menumpang bis orang!

Tentunya sasaran utama adalah grup Indonesia lainnya dong. Masak ngeliat cewe2 3 orang di Padang Arafah tega sih nggak diangkut? Ternyata, teeegaaa book! Waktu kita samperin seorang bapak-bapak, istrinya lgsg menggamit lengan dan ngajak pergi aje gitu loh.. *elus dada.

Gagal dengan kontingen Indonesia, sekarang dicoba kontingen negara tetangga. Buset! Tanpa babibu, kita ber-3 diangkut naik bis dan juga diikutkan dalam tour mereka! Jadilah kita mampir ke Gua Hira dan Masjid Jaronah untuk mengambil miqot lagi. Setiap berhenti di tiap obyek, mereka nungguin sampe kita selesai. Bagaikan peserta tour deh. Ah, terima kasih warga Malaysia yang baik hati. Semoga amal ibadahnya diterima Allah S.W.T.

Di Masjid Jaronah dulunya ada sumber mata air yang airnya konon sekti dan bisa menyembuhkan penyakit. Sang Bapak Gua dari Jakarta udah wanti-wanti untuk ambil itu air supaya cepet punya cucu baru. Hihihi. Tetapi ternyata sang mata air udah ditutup karena syiriq. Yaaaa penonton kecewa!

Karena lokasinya yang diluar areal Haram, sekalianlah kuambil miqot untuk menunaikan umroh yang kedua. Rencananya pengen ngumrohin yang udah nggak ada. Tetapi ternyata miqotnya batal bok.. Karena sampe hotel jam 12 siang, kepanasan dan langsung ganti daster. Huaa.. Kan ga boleh buka baju! :((

to be continued...

Day 8 - Jabal Rahmah

22 Agustus 2010

Hari ini rencananya adalah city tour. Janjian di lobby hotel jam 07.00 am. Akan tetapi karena terlalu tepar (note: memang benar nasihat orang-orang. jgn di geber di tempat lain nanti pas di Mekkahnya teler.) keluar kamar jam 07.10 am dan menyebabkan ketinggalan bis :(

Tanpa pikir dua kali, langsung tanchap naik taksi ke Jabal Rahmah. Tempat dimana Adam dan Hawa dipertemukan kembali setelah berpisah 200 tahun. Romantisnyaaa... :)

Jabal Rahmah ini tempatnya di Padang Arafah. Jadi yahh.. mayan deh yah panasnya.. Nah di atas bukit itulah konon kabarnya pertemuan Adam dan Hawa. Mitosnya, barang siapa yang menuliskan namanya disitu akan dilapangkan jodohnya dan kalau sekalian pasangan akan kekal cintanya. Jadilah itu tugu jadi berwarna item di bagian bawah.
Dengan semangat empat lima kudaki sang Jabal hingga ke puncak sendirian. Terus kan banyak tukang foto polaroid yang nawar2in foto yah. Di bawah sih nggak digubris. Tapi begitu liat ada yang nawarin sambil bawa spidol besar merah langsung.. nggak pake nawar di-okein. Dan kegiatan anarkis-vandalis pun kujalani. Membuat tulisan Nita Tami besar di dalam gambar love. Hahaha. Dan juga untuk D*d* dan W*w*. Hehehe.

Abis di foto dan bayar 10 riyal, eh ada fotografer lain keukeuh nawarin motret di depan tugu.

Hadehh.. Gue foto juga lu!!

Cekreekkk....

Nyaahhh, sempet amat tu orang senyum simpul. Hihihi.

Berakhir dengan canda tawa dalam dua bahasa yang berbeda dan lambaian tangan dari Siti Rahmah. Sukrooonn..!


to be continued...

Day 7 - Mekkah

21 Agustus 2010

Supir-supir Arab tuh ya.. Bener-bener deh.. Beringas berat!! Kalo diitung-itung udah 3 kali aja dalam 7 hari total disana hampir kecelakaan fatal. Fatal loh ya. Bukan serempetan belaka. Iya, sampe kaya di filem-filem mobilnya keluar jalanan, berdeciiittt... ciiiiitttt... trs selon jalan lagi dan beringas lagi. Wewww.. Jakarta ngga ada apa-apanya.

Tetapi yg pasti warga Saudi Arabia bangga betul dengan jam barunya. Itu loh yang ngalah-ngalahin Big Ben dan lg diusulkan untuk dijadikan pengganti Greenwich Mean Time.

Mecca Royal Clock. Coba dibandingkan dengan gedung-gedung di sekitarnya. Ekstrim bukan?

Hari ini perdana buka puasa di Mekkah. Ternyata kita lebih suka suasana Medinah. Karena disini lebih ngga teratur dan kurma-nya keras-keras heheheh.

Mijn Moeder abis buka pulang untuk istirahat. Jadilah tarawih jalan sendiri. Mana janjimu Moeder katanya takkan membiarkanku sendiri di Arabica karena takut diperkaos? Hehehe.

to be continued...

Day 5 - Ijab Qabul di Masjidil Haram

19-20 Agustus 2010

Judes dan galaknya keluar. Ampun.

Kita selesai umroh jam 1.00 pagi, tapi karena ada geng kursi roda yang baru mulai Tawaf, alhasil satu rombongan musti menunggu.

Sampai tiba saat kami dikomando untuk menuju bus stop dengan dipimpin oleh sang Muthawif. Yang mana grogi apa gimana gitu doi adanya di kanan sementara rombongan ibu-ibu ada di kiri. Langsung kusamber: "Heh! Pemimpin rombongan yang bener dong! Masak rombongan di kiri kamu ada di kanan sendiri?!!!" doi jawab "Yaa.. saya kan sambil nginget2 jalan juga" kubalas "Ya tetep harus sama-sama dong.. Kalo ilang gimana?" doi berseloroh "Jangan marah-marah, nanti umrohnya nggak diterima..." kusemprot keras "Itu bukan urusan kamu! Kalo kerja yang bener!!!". Dan pada saat itu mungkin umroh-ku tak diterima. Wallahu alam.

Singkat cerita, di pelataran Masjidil Haram menjelang Subuh, kasian juga sama si Muthawif ini. Ternyata mahasiswa Sastra Arab Al Azhar.

Ngobrol2 becanda2 sana sini sampai dia bertanya:

M: "Udah nikah belum?"
N: "Udah dong.."
M: "Kapan?"
N: "November taun lalu :)"
M: "Mmmm... Ijab Qabulnya gimana?"
N: "Yaaa... biasa ajalah pada umumnya aja."
M: "Nggg... Kalau kamu mau, pagi ini kita bisa Ijab Qabul di Haram"
Ibu Gua menyambar: "Haahaha.. Emang kamu suka ya sama dia?" seraya menunjuk aku
M: "Iya Bu... Walaupun garang-garang begini"
............

Hahaha.

to be continued...

Day 5 - Tawaf dan Sa'i

19 Agustus 2010

Di bus stop Masjidil Haram sudah banyak penjaja kursi roda yang menawarkan jasanya. Sebenernya kursi rodanya sih gratis, tapi sepertinya sudah dikuasai oleh para pendorong. Mijn Moeder ogah berat waktu ditawarin kursi roda. Dari raut wajahnya tersirat doi berkata "No way jose! I'm not that old!"... Kikikiki baiklah Ibuuu...

Setelah menerabas jemaat shalat tarawih, di hadapan terbentang apa yang selama ini hanya dapat dilihat di sajadah. Rumah Tuhan. To be frank, I'm not religious. Really. Ngintip gambar di sajadah aja cuman kalo ada maunya jarang kok. Tetapi pemandangan demikian sukses membuat lutut bergetar dan air mata tergenang. Thank you for inviting me dear God. Walaupun aku anak nakal masih diundang juga :')

Tawaf berjalan lancar dan hebatnya grup kami nggak berpencar sama sekali. Paling sesekali anak mudanya melepaskan diri untuk (i)coba cium Hajar Aswat; (ii)stay lebih lama di Hijir Ismail; or (iii) ngeliat cetakan kaki Nabi Ibrahim.

Agak doa-less juga karena takjubnya. Doa yang udah dirancang-rancangpun mendadak terlupa hihi. Tetapi yang pasti, begitu keadaan memadat.. langsung dikomando istighfar eh.. terus depan kita langsung lowong loh! Beneran deh. Terbukti berkali-kali and never failed! I guess it's another Alhamdulillah :)

Selanjutnya adalah Sa'i yang ramenya minta ampun. Itu udah bener2 nggak kuat deh. Setiap nawarin Ibu Gua "Mah, mau istirahat dulu nggak?" itu sebenernya ogut yg mau istirahat hihihi. Tapi Ibu Gua tetap semangat dan non-stop berjalan 7 kali dari Bukit Safa ke Bukit Marwah. Hebat Mami! :*

Tomato dan Mamato Post-Tawaf

to be continued...

Day 5 - Off to Mekkah

19 Agustus 2010

Rencananya hari ini adalah berangkat menuju Mekkah untuk menunaikan Umroh.
.
Setelah melalui diskusi yang cukup alot dimana kaum muda minta ke Jeddah tapi kaum tua lebih memilih beribadah di Mekkah (tentunya saya menjadi kepala aktivis geng Jeddah yang cukup gencar menuntut), akhirnya diputuskan untuk jam 3 sore berangkat ke Mekkah untuk langsung lanjut lagi ke Jeddah dan menginap 1 malam.
.
Wihh.. Nggak kebayang capeknya. Perjalanan itu 6 jam, jadi estimasi sampai di Mekkah jam 9 malam. Lanjut tawaf dan sa'i setelah usai tarawih jam 11.00 malam hingga kemungkinan selesai kira2 jam 2.00 pagi. Lanjut ke Jeddah perjalanan 1 jam. Wah, nggak kena nih.
.
Okelah, kita jalani saja.
.
Sebelum sampai, kita wajib shalat ihrom, berpakaian ihrom dan mengambil miqot yang dilangsungkan di Bir Ali. Panasnya luar biasa. Terpanas di Arab deh. Kalo nggak inget puasa udah menenggak air-air dingin yang tersedia dimana-mana deh.

Satu Derajat Menuju Titik Leleh :p


Pemandangan kali ini seperti preview surga. Semua berbaju putih dengan tempat begitu indah. Bak dongeng.... :)



Disini suasana mulai tegang karena kita harus menjaga miqot kita. Rambut nggak boleh rontok, kuku nggak boleh patah/copot (kok horor), kuping kalo gatel nggak boleh diusek2, idung juga nggak boleh diupilin, jilbab ngga boleh dibuka dan diusahakan untuk selalu dalam keadaan berwudhu. Okee... bukannya semakin dilarang semakin menggoda yah? Itu hari yang namanya idung kok ya gatel amat, jilbab kok mendadak ketat dan pengen banget garuk kepala.. Aaahhh godaan! Lebih baik kita tidur aja. Kan kalo ngga sengaja gpp hehehe.
.
Begitu sampai di Mekkah, wiwww.. Macet euy! Untungnya nggak sepanas Medinah/Bir Ali (ataukah adaptasi sudah terjadi sedemikian sempurnanya?) walaupun pas sujud shalat tarawih para ibu-ibu mengkhawatirkan proses perawatan wajahku yang begitu merah padam. Hahahah.
.
Disini kita dibimbing oleh seorang Muthawif muda yang tampak grogian. Hadeh..! Untung ada seorang tante dengan jiwa kepemimpinan natural yang tinggi yang akhirnya membimbing kita. Thanks Tante Erma :)


to be continued...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
The disclose diary of mine © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Buy Dofollow Links! =) , Lastminutes and Ambien Side Effects