Lituhayu, 6 Months!

Ciluuukk... Ba!

10 hari lagi 7 bulan tapi baru sempet upload foto 6 bulan. #LousyMom it is!

Ok, back to the 6 months story.. Jadi begini yah, rasanya punya anak Sarjana ASIX? Kok biasa aja? Heheheheh. *peace yo* Tapi bener, kirain bakal gimanaa gitu. Tapi, ternyata nggak tuh. Sepertinya, lulus ASI Ekslusif itu ya cuman sebuah proses aja yang Alhamdulillah terlewati dengan baik. Kalau ternyata nggak terlewati karena satu dan lain hal, yah itu juga proses yang harus disyukuri. Makanya yang ASIX ga usah somse, yang Campur juga jangan khawatir.

Lituhayu di 6 bulan ini beratnya 7.6kg. Udah pernah sumeng karena vaksin sekali, batuk n demam sampai 38.4 sekali,  ketindih ibunya waktu tidur sekali, kepoles sikut ibunya juga sekali, lagi disuapin ibunya meleng terus masuk mata bak Srimulat juga udah pernah sekali. :D

Yang lumayan membanggakan, Lituhayu sudah tau apa yang dia mau! Misalnya dia lagi pengen duduk mleyot tuh.. Nah kalo ditegakkin.. Nguamuknya superrr! Terhadap makanan juga begitu. Begitu dikasih yang manis-manis.. Ngamuk deh teriak-teriak. Tapi dikasih daging lap lep lap lep. Ahh.. Aku jadi rinduuu.. Oiya, giginya udah tumbuh 2! *peluk gigi Litu*

Kebiasaan baru Lituhayu di bulan ini adalah, tangan membentuk gerakan gong xi, gong xi. Makin jago melakukan adegan gebrak meja dan jotosannya makin mantap.. Nggak percaya? Coba aja pegang pipinya, pasti langsung di jab!

Photo session bulan ke-6, si Gendhuk lagi bete. Begini deh polahnya kalo bete:


Oh ya, mengingat anaknya sudah 6 bulan umurnya. Maka dirasa sahih kalau #LousyMom angkat bicara tentang beberapa fakta:
  1. LDR, dijauhi oleh pasangan bercinta, dicari oleh ibu menyusui. Hehehe. Yang pertama Long Distance Relationship, yang kedua Let Down Reflex. Tentunya kita akan membahas yang kedua. Sampai Lituhayu berumur 4 bulan, #LousyMom sama sekali nggak tau apa itu LDR. Udah nanya-nanya ke semua orang dan dijawab santai "Pokoknya, kalo ada rasa nyyuuuutttt.." atau "Coba deh dikilik-kilik" (nah, yang kedua horror). Jadi, kalau lagi mompa dan tiba-tiba sakit biasanya langsung dimatiin breastpump-nya. Soalnya dikirain kesetrum. D'oohhh!
  2. Sleek Bottle, Nipple and Baby Accesories Cleanser. Belanjaan yang sudah dibeli jauh hari sebelum Lituhayu lahir. Gunanya: untuk bersihin botol, p*ntil dan alat-alat bayi. Ya ya ya. Kan, harus steril kan semuanya? Jadi, pe*til-pun harus dicuci sebelum disodorkan ke anak. Oke oke, noted. Jadi nanti, ketika bayinya nangis, harus cuci dulu yaa pake sabun supaya bersih baru kemudian menyusu dengan indah, intim dan sempurna. WAHAHAHAHAHAHAH. Untuuunnggggg aja, cracked nipples dan segala kelecetan membuat ide nyuci dulu pake Sleek tak pernah terealisasi satu kalipun! Bujut. Kebayang kalo di masa-masa lecet terus dicuci pake Sleek. Lagian, nipple mah artinya bukan itu semata kaliii.....!
  3. What goes in, goes out. Berbekal research yang mahfum, kalau Lituhayu pupi-nya ijo dan ada robekan-robekan sayur akan teriak manggil Mijn Moeder dan bangga. "Tuh, aku makan sayur banyak kan? Keren kan Mah?" Tetapi, sebenernya, beberapa kali, pupi Lituhayu, isinya: ram...but. Dan panjang! Jadi confirmed, my hair, swallowed by her, a lot. Sorry.
At the end, menurut Poppies, all new babies are designed to fit their new parents. Jadi, jangan gentarrrrr saudara-saudara!!!!


Salah banget deh posting foto anak jam segindang. 3:39 pm

Foundation Virgin, L'Oreal

Make up yah.. Hmm.. Make up. As previously mentioned, not a make up junkie. But true, I know make up pretty well since high school. Karena? Eke dimasukkin grooming school bok.. sama Mijn Moeder! OQ Grooming School it is! Jadi, kalau cuman brush is your most valuable asset doang mah udah tau dari dulu hihii.. Ya gitu deh, yang ngajarin cara arsir alis Okky Asokawati, yang ngajarin packing ringkes Robby Tumewu, yang ajarin makan 9 course? Lupa, udah keburu masuk angin dan muntah-muntah nungguin makanan dateng dipirit-pirit waktu kelas gala dinner hahahaha.

Waktu kuliah, andalannya selalu: pensil alis Viva, blush-on maybeline warna peach sama eyeliner merek My Darling (yang belakangan bikin kelopak mata kering n perih hahaha. Ya iyalah, 6000 perak aje harganya). Makin kesini, kenal sama Tumbe si anti make up, makin lama make up makin menipis dan tiba-tiba puff! Ilang aja gitu di muke. Yang penting alis rapi di threading. Udah, kelar idup. Setelah beranak? Alis tumbuh lebat tak terurus bak semak belukar. Heheheh.

Tapi, ya itu. Dari dulu sampai sekarang males banget bedakkan, apalagi pake foundation. Berat, sumuk. Mijn Moeder sampe jontor bilang "Kalau nggak pake bedak nanti sproeten loh". Bahkan Mama Tumbe dengan halus bilang "Nita, kalau dulu Mami waktu pramugari diajarin untuk pake bedak/foundation. Itu bisa menghindari radikal bebas loh Nit". Tentunya tetep ndablek. Lah, wong udah pake krim pagi kok. Lagian, I like my complexion to be dewy. Ga mau keliatan bedakkan lah pokoknya. Jadi, kalau ke pesta-pun eye shadow lengkap, mascara, lipgloss, eyeliner, lip gloss, tapi ga pake bedak. Biar dewy.

Sampai kemarin, dapet undangan dari L'oreal untuk ikutan Beauty Workshop sama Adi Adrian (!). Disana dibilangin bahwa, alih-alih pengen sok-sok dewy dan natural.. Kalo nggak pake bedak/foundation.. Muke lo demek! Wakakakkaka. Ain't that a kick in the head?

Btw, Beauty Workshop-nya seru loh. Dateng awal-awal di meja berserakan banyak banget make up. Dan pesertanya juga cuman 20 orang termasuk @wortje dan @dadidedo, jadinya mayan intim deh hihi. Waktu ditanya siapa yang mau didandanin Adi Adrian? Kengarepan terpancar kali yah, jadi ditunjuk deh untuk maju dan di make-up in hihihi. Pengen tau aja gimana rasanya di make up in sama orang yang membuat Aliya minder karena ibu mertuanya a.k.a Indonesian First Lady lebih manglingi dari dia di hari pernikahannya. Hehehehe.

Pic taken from Popsdaily.com
Nah, udah tuh yah dihapus semua make-up. Diolesin moisturizer, diolesin Magique Primer dan foundation True Match. Sebelumnya emang sempet bahas tentang primer sama Nadia si Make Up Suhu dan berjanji akan beli dulu sebuah primer. Tapi... Kok, MPASI Lituhayu mahal yeee. Hahahahah. Jadi emaknya urung dulu beli primer.. *ngelantur


Back to the primer, setelah diolesin di muka emang beda yah. Jadi licin gitu. Dan ternyata nggak membuat muka berasa tebel. Lumayan buat nutupin kerusakan-kerusakan yang ada di kulit.

Setelah primer, dipakeinlah Foundation True Match. Eh, ringan yah.. Unlike what I thought. Uwoww! Tips dari Adi Adrian, kalau mau mukanya matte, abis primer (utk special occasion), foundation, tutup pake bedak. Tapi kalo mau dewy, skip the bedak. I'll go with the latter for sure!

As for the foundation, I hafta admit. I super love this L'oreal True Match Foundation. It doesn't crack, it doesn't cause me any breakouts and it doesn't feel like foundation. Super blendable! I love love it. You guys can forget about the foundation residue on tissue or cotton ball. Ini seperti kulit kedua.

I'm not a foundation person seriously, but when I still can get my (upgraded) dewy complexion and it protects my face from all the pollution and free radicals, I'm a lover!

Urutan berikutnya adalah pembubuhan blush-on, gel eye liner, eyeshadow dan maskara. Seneng di make-up sama Adi Adrian hari itu karena hasilnya beneran No Make-Up Look. Natural, tapi matanya sritip-sritip membulet seperti mata Sailormoon hihihi. Sayang sekali nggak sempet foto-foto karena batere bb abis.

Mulai keesokan harinya, begini ritualnya:
  1. Kiehl's Ultra Facial Cleanser
  2. Kiehl's Calendula Toner
  3. Estee Lauder Cyberwhite
  4. Neutrogena Sun Block
  5. L'Oreal True Match Foundation
  6. L'Oreal True Match Blush On
  7. Benefit Big Eye Beautiful
  8. L'Oreal Mascara
  9. Bobbi Brown Gel Liner yang kalau habis, dengan mantap akan diganti dengan L'Oreal Hip Gel Liner
(I disclose all the brands, because I'm trying to be an objective reviewer)

Oh iya, what I like the most from L'oreal is the affordable price. Tau aja harga butternut squash mahal hahah #pencitraan #Mpasi home-made #ciyee..

Tapi bener, primer Rp. 149rb aja lohh :))

Hari Minggu, perdana ke Pondok Indah Mall pake foundation.
Hari Senin, perdana ke kantor pake foundation.
Tetap dewy, so I'll keep you :)

Now, kiss me and happy valentine y'all!
No Make-Up Look

The Unexpected

Beberapa waktu yang lalu, ada ini di meja kantor:

Nitip temen dan isinya cuman lipstick aja kok. Hehehe.

Terjail 2012, langsung twit

"Thank u so much for the unexpected surprise @Somos_Libres! Wow!"

Seperti biasa, datar.. Tak ada respon hingga berjam-jam. Sampe bosen nunggunya, terus kirim foto lewat BBM seraya berujar "Tumbeee!!! Kamu kok manis amat sih?? Makasih ya Sayaaang..." Nunggu lagi lama sampe R. Terus akhirnya yang bersangkutan bales

Tumbe: "Apaan nih Gic?" 
Aha! Umpan termakan. Hap!
Sandiwaranya pun berlanjut.
Me: "Makasih yaa.. Hebat banget sih kamu tau gitu Chanel" 
Tumbe: "Apaan tuh? Kamu mau itu?"
Me: -_-
...yada yada yada...

Sampai akhirnya doi nelpun dengan tone serius
Tumbe: "Kamu cari tau lah Gic, siapa yang kasih. Kamu ada selingkuhan ya?" 
Me: "Hahahaha. Tumbeeee Tumbeeee... Hahaha. Sukurin! Makanya jangan take me for granted. Hihihihi. Bini tuh dikasih gitu hadiah-hadiah kecil.. Ini titipan aku kok lipstick doang. Sengaja difoto biar gede n disangka tas.. Hihihihi. Semoga kamu tertohok yaa.. Kamu tertohok nggak?"
Tumbe: "Iya Gic, tertohok"
Me: "Yang benerrr??"
Tumbe: "Iyah Giciiiimmm!"

Pagi ini, 14 Februari 2012, telpun berbunyi.
Satpam: "Ada bunga nih.. Dari Tami"
Me: "Hah? Busettt. Oke oke"

Jalan ke tempat satpam sambil nyengir. Sialan nih bocah. Bikin nyengir aje pagi-pagi. Hihihihi.. Ternyata bener loh.. Ada 1 bouquet bunga dengan mawar-mawar merah dan lily-lily putih! Ahahaha. Kok manissss Tumbelinaaa? Makasih yaaa... *cup* *cepluk* *selomot*

Ini kartunya:



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
14 Feb 2012
Gicim,

Happy Valentine yah My Special Little Girl :) 

Semoga kita bisa ngerayain sampai kita kakek nenek nanti.

xoxo,
Tami
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

dan dibaca para OB dan Satpam -___-" Semoga hati mereka menghangat sepertiku hihihi.

P.S: We celebrate 14 February. Why? Because 14 February 2009 was the happiest surgery due to the wrong diagnosis :)

LDS' First Solid Food

Hari ini, 2 hari sebelum Lituhayu 6 bulan, doi makan! Yeayyy!!!

Gara-gara Eyang n Bude Ninit udah semangat stok Alpukat sejak wiken kemarin. Bangun, melek mata, bbm Tumbe. "Bamb, boleh makan hari ini ga?" | "Loh, kok gitu? Jangan dong.. Eh, tapi gpp deh. Besok-besok aku tetep bisa liat kan ya?". Hihihi Tumbe lagi ke Bandung sampai Jumat memang. Jadi deh, dengan bekal izin di kantong, menuju kulkas dan mengulek alpukat! :D

Demi mood bagus, baru bangun di tingnungtingnung, susuin, ganti pampers baru, pakein bando. Istirahat sebentar, mandi, pakein bando lagi, susuin, dudukkin di Bumbo Seat. Emang, kunciannya harus dibandoin/didandanin supaya happy dia :))


Setelah duduk, dia cengengesan sendiri. sambil mengecap-ngecapkan mulutnya. Lalu, Tante Tien bertindak sebagai videografer, Suster bertindak sebagai stunt woman, Maritza bertindak sebagai cheerleader, Eyang Koes bertindak sebagai wasit dan Adek Aqil bertindak sebagai putri tidur.. Bobok aja doi hihih

Percobaan pertama. Taro di tengah-tengah lidah. Dikecap loh! Anjrittt! Anak gue! Mengecap makanan! Mengunyah! Masya Allah! Canggih bener ini!

Mulai mangap-mangap dan nyengir-nyengir. Yah ampun sayaangg.. Ada hikmahnya juga yah lidahmu panjang dan keluar terus. Udahlah waktu menyusui awal-awal jago, sekarang makan juga mengecap! Oh ya, makannya sama sekali nggak berantakan. Ha! That's my P-I-T. Princess in Training!

Eh, postingan ini semoga nggak jinx yah. Terakhir pamer berat badan Litu, bulan depannya mulai stagnan deh.. Terus disuruh MPASI awal. Hiks. Tapi aku sayangggg, banggaaa dan bahagiaaa.. Makan pertama lancar sekaliii.. Siangnya (ahem, berangkat siang) dia mulai ngecap-ngecap lagi dan mulai nyelomot kaki Maritza. Lah ni anak udah laper lagi? Sabar ya Nak, jatahmu baru sehari sekali.

Dan hari ini, Rabid Bunda akan mampir ke Grand Lucky dan membeli alpukat, pisang dan pear yaaa! :*

Tomorrow

is the day that I've been waiting for.

Beras v. Buah

Never been a Bridezilla, Hamilzilla, ASIzilla or apapunzilla. Tapi ternyata bertekuk lutut sama satu hal bernama... MPASI! Gilaakkk.. Bertekuk lutut amaatttt gueeeee...!

MPASI-zilla ini kalau dirunut-runut nggak jauh dari kefanatikan terhadap dokter dan segala rationale di belakang segala perintah. #apeu Udah deh. Yang paling ngerti cuman @navayette lah kalo masalah ini hihihihi.

Tentang makanan anak ini sebenernya tertarik sejak pacar masih 2 orang sebelom Tumbe. Menjelang Mbak Maritza lahir. Google, baca-baca dan join milis sehat (dan kabur dari milis karena dalam 1 jam menerima ribuan email hahahaha).


Alat-alat MPASIpun sudah siap. Sebagian besar dari wishlist lahiran dulu. Hihihi. See.. Akulah si MPASI-zilla ultimate! Terus dari hamil udah bacain (keras-keras) ke Tumbe tentang metode BLW.


Sekarang, Lituhayu sudah 5 bulan 4 minggu. Mingdep makan! Wow!

Nah, dalam rangka itulah.. Cari-cari informasi dari buku What To Expect, The First Year, Wholesome Baby Food, blog-nya Anggi Karimuddin, blog-nya Meta, nanya-nanya ke Dinda Felia, PetitePoppies, konsultasi ke dr. Sander, dr. Yovita, dr. Tiwi, denger-denger sana, denger-denger sini, dan ikutan kelas masak MPASI wiken kemarin. Pokoknyah... Lebay-lah. Hihi.

Kontroversi-nya adalah: Beras atau Buah, mana yang lebih dulu?

Coba yah, di-list down dari pencarian-pencarianku.

Kenapa harus beras?
  1. Karena less allergenic.
  2. Karena rasanya hambar, jadi diharapkan dengan pengenalan dari hambar (beras), sedikit manis (sayur) dan manis (buah) anaknya mau makan apa aja. Intinya sih supaya anaknya mau makan sayur dengan lahap.
  3. Karena rasanya hambar (lagi). Jadi, kalau dicampur dengan breastmilk, rasanya kurleb sama. Jadi mengurangi resiko penolakan. Kan sedih loh, udah semangat-semangat tapi ditolak.
  4. Karena jadinya bubur saring, maka gampang dicerna sama pencernaan mini.
Aliran beras dulu ini dianut oleh dokter-dokter hip ibukota. Jadwal makan Litu-pun udah di approve sama dr. Yovita. Intinya: beras dulu, 4 hari-4 hari (dari beras, sayur dan buah), masukkan daging di 6.5 bulan dan no BLW (at this stage). Okeh, send to Tumbe supaya di print!

Tapi kemudian, the Guinness Book of Records lists Avocado as the most nutritious food in the world and also contain everything a person needs to survive! Lah piye? Lalu, berlarianlah kami ke dr. Tiwi.

Kenapa buah dulu?
  1. Karena pengolahannya paling simple. Yang artinya, nutrisi-nya paling sedikit berkurang. Walaupun, ketika alpukat dipetikpun sebenarnya nutrisi-nya berkurang. Dibawa naik truk berkurang lagi. Ditaro di karton berkurang lagi dll dll.
  2. Karena tidak terdapat vitamin C di beras. Vitamin yang dibutuhkan untuk menyerap Zat Besi. (kindly correct me if I'm wrong)
  3. Karena rasanya yang manis, bayi suka! Terus nanti ga mau makan sayur dong? Kalau kata dr. Tiwi sih nggak ngaruh. 
  4. Gampang dicerna karena teksturnya yang creamy dan lembut.
Kemudian, sampailah ke sebuah bacaan tentang cereal v. fruit ini. Yang lumayan memuaskan dahaga. Dibahas bok satu-satu di sini. Intinya, yang bisa diaplikasikan disini, beras populer karena: Dulu itu makanan solid diberikan ketika bayi berusia 4 bulan. Jadi, ya emang harus hambar dan cair. Supaya nyaru sama ASI. Nah, kalau sekarang mengikuti perkembangan zaman untuk memberikan makanan solid selepas 6 bulan, berarti udah nggak valid lagi karena bayi 6 bulan udah siap mengeksplor rasa.

Nah udah deh bingung lagi.

Terus bbm si bumil @navayette. Ceritain dari A ke Z tentang Buah v. Beras. Setelah lama bertimbang, dalam waktu yang sama kami mengetik ide yang sama
"ya udah lah yah, either way, bedanya beras sama buah juga cuman 2 minggu."

Hahaha. Ya sudahlah, cap cip cup kem bang kun cup sa ja. *lempar jadwal makan*

ttd.
MPASI-zilla

Take Her For Granted?

Beberapa waktu yang lalu, Mijn Moeder operasi kaki. Semacam ada sesuatu benjolan gitulah yang harus diangkat. Operasi kecil kok, pulang balik.

Nah, si Mijn Moeder, Putri Solo, ini.. Punya 1 kelemahan. Terlalu baik hati dan sayang sama anak. Nggak mau ganggu anak-anaknya kerja. Jadilah, dia memilih dengan mantap: "Mama ke rumah sakit sendiri. Pulang pergi naik taksi aja daripada ngerepotin anak-anak." Bahkan, ketika kejadiannya pas libur natal-pun and I was at home, dia ngotot: "Susternya masih belum fokus. Nita tunggu aja di rumah nungguin anaknya. Mamah naik taksi ke RSPAD". Pokoknya begitulah ibu-ku itu. Ter la lu ba ik. Ter la lu ti dak mau me re pot kan o rang. Terlalu praktis! Dan, terlalu keren, I must say :)

Tapi kemudian ada yang mengganjal di benak. Are we taking her for granted?

Ini pengalaman jadi ibu baru 5 bulan yah. Rasanya, I'd do anything for my baby. Anything! Dan itu baru 5 bulan loh. Dan baru pakai kata "I would". Apa betul akan melakukan segalanya as in "anything"? Masih perlu diuji kesahihannya. Jelas beda kastanya sama Mijn Moeder (and I'm sure other mommies out there) yang sudah over 30 tahun mau melakukan apa saja buat anak-anaknya. Bukan "I would" lagi, tapi "I've done". Ibu-ibu kita tuh beneran mau ngapain aja loh.. Supaya kita makan yang baik, tinggal di tempat yang baik, sekolah di tempat yang baik dan bergaul dengan orang-orang yang baik. Persis seperti kita yang sekarang pada tahapan yang berbeda, mau belajar sana-sini, tanya sana sini untuk memberikan MPASI terbaik buat anak kita. Supaya dia mau makan sayur, buah dan protein. Supaya pinter. Supaya sehat. Persis seperti kita yang rela pontang-panting cari tambahan di luar gaji demi bantu suami menyediakan tempat tinggal yang baik dan sehat. Persis seperti kita yang rela nembus macet 3 jam demi anak bisa sekolah yang baik. Persis seperti kita saat ini yang sibuk riset gimana cara membangun emosi anak supaya jadi anak yang baik dan bergaul dengan orang-orang baik. Apapun. Dengan durasi lebih panjang dan konsistensi yang lebih pekat. Ya kan?

Kemarin, hari doi buka jaitan. Berangkat udah rungsing. Maunya sendiri. Alasan (yang dibuat-buat tentu saja): "Kalo sama Nita nyasar2 terus, mending naik taksi". Padahal sih karena hari kerja dan nggak mau anaknya bolos demi nemenin ke RS. Singkat kata, berangkat di antar Mbak Ninit, dan ke dokter sendiri. Mbak Ninit sih tentunya siap nemenin n nungguin. Tapi maha ditolak sang Ibu karena Adek Aqil lagi panas tinggi. Oh, Eyang... :')

Jadilah, hari itu naik ojek ke Pasar Senen sana demi nemenin Mijn Moeder. Mau nangis rasanya, ketika oguts datang dengan rambut awut2an dia kaget dan seneng banget!! Seneng banget!! Sampe megangin tangan oguts loh.

Then I sadly admit, I may have taken her for granted. How about you?

Oh Mami, I'm really sorry.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
The disclose diary of mine © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Buy Dofollow Links! =) , Lastminutes and Ambien Side Effects