Day 4 - Adegan Dono

18 Agustus 2010

Setelah penantian panjang dari pagi, jam 12.00 pintu menuju Raudhah dibuka.

Raudhah ini penting sekali dan dikejar banyak umat yang rela keleleran disekitarnya. Sebisa mungkin yang masuk kedalam dalam keadaan berwudhu dan tanpa ada cela dalam menjalankan shalat seperti rambut keluar2, mukena kurang panjang dll. Bahkan tente-tante di tour memilih pakai baju baru untuk sowan ke makam Nabi.

Kali ini karena banyak yang mau masuk kita dibagi per bangsa. Bangsa Melayu it is! Kalau sebelumnya ngga dibagi-bagi jadi lumayan lah kesepak2 orang Arab dan sekitarnya yang naujubile gedenya.

Di kelompok kecil ini ada askar Indonesia yang memberi ceramah. Bagus juga ada beginian, jadinya ngga kerasa nunggu giliran. Sang askar galak juga loh tapi. Kalo ada ibu2 yang nyelonong pergi ke raudhah dipanggil pake toa. "Hoy Ibu!!! Ibu itu sama2 orang Melayu kan? Jangan kabur! Raudhah tidak kemana-mana. Akan ada giliran kita!". Hihihi seyem ah mau kabur.

Singkat cerita sampailah kembali kita di si karpet hijau. Kali ini targetnya adalah = shalat di antara makam Rasul dan mimbarnya. Kamipun berjuang masing-masing walaupun masih dalam satu jangkauan.

Lagi seru-serunya berdesakan, tiba tiba...

Ceprotttt..!!

Hah? T*ket gua diremes orang!!!!
Buset dah.. Astaghfirullah...!

Sekonyong-konyong kutengok si pelaku dengan tatapan seribu pisau! Nyeeeehhhhh... ternyata itu Ibu Gua! Lagi berusaha ngelangkahin orang yg lagi sujud trs limbung mau jatoh dan sontak nyari pegangan! Ada pundak kale Maahh... Hihihi

2 detik saling berpandangan bingung sampai akhirnya saudara-saudara, ketika semua orang berurai air mata di tempat suci itu, kami berdua tertawa berderai-derai sampe kepipis-pipis. Batallah wudhu-ku. Hihihi.

Sampe luar masih ketawa2 dan kata Ibu Gua "pantesan kok tak pegang empuk". Astaghfirullah Mami.. Ck ck ck. :p

Seperjalanan kembali ke hotel pukul 3 pagi, berpikir geli itu adegan kok Dono amat yah? Warkop abis. Hihihihi. Kalo difilemin tuh pasti pas adegan 'ceprot' lagu pink panther berkumandang. Ten not ten not ten not... ten not ten not ten not tenonenotttt twewwewewww weww wewww! Inikah azab kebanyakan ngomongin Dono? Hihihi.


to be continued...

Day 4 - Kepi Rohis dan Burung Dara di Nabawi

18 Agustus 2010

Hari ini rencananya adalah hari terakhir di Medinah. Rasa sedih hampir tidak ada karena rasa 'menikmati saat-saat terakhir' rasa-rasanya lebih kuat terasa.
.
Seperti biasa shalat Subuh bersama di masjid dan kembali tidur sejenak. Sekitar jam 11.00 am ciao ke masjid dengan tujuan ziarah makam Nabi Muhammad S.A.W untuk berpamitan.
.
Sebetulnya kita udah dikasih tau bahwa untuk perempuan itu ada jadwal pembukaan Raudhah. Yaitu ba'da Subuh, ba'da Dzuhur dan ba'da Tarawih. Nah, kalo jam 11.00 am berarti ba'da Subuh dong yah itungannya? Lagian katanya kalau bulan puasa Raudhah dibuka 24 jam untuk perempuan juga. Berbekal percaya diri yang kuat karena bisa sampai ke Raudhah tanpa halangan berarti di Day 2, berderaplah kami menjemput impian Raudhah.
.
Ternyata setelah tunggu demi tunggu, pintunya ditutup :( Orang2 bangsa lain pada menggedor sang pintu. Kita sih pasrah ajalah karena kan sebentar lagi Dzuhur juga repot kali ya kalo Raudhah-nya dibuka.
.
Nah, daripada balik ke hotel, kita memutuskan untuk stay di masjid hingga usai. Dari jam 11.00 sampai jam 3 pagi.
.
Untungnya itu masjid baguuusss sekali bagaikan istana atau surga. AC-nya banyak tapi nggak bikin dingin melainkan sejuk.. Ceilingnya tinggi, pilarnya indah dan bersih semuanya. Mijn Moeder si Obsessive-Compulsive Dissorder bertanya-tanya "Ini ngelapinnya gimana ya? Setiap hari di lap kayaknya. Ngepelnya gimana ya? Trus itu lampunya tinggi banget gimana nyulakinnya ya?". Hueheuehua. Mami Mami ada2 aja deh.
.
Setelah Asar, sambil nongkrong depan pintu menuju Raudhah, tiba2 suasana meredup. Wah? Ada apa ini? Secepat kilat kutengok atas masjid. Masya Allah, kubahnya bergeser!!! Gila dah ampun Saudi Arabia. Kaya amat kamuuuh! Itu kan kubahnya segede-gede gambreng yah. Tsk tsk tsk. *maap lagi2 norak.
.
SMS Tumbe hari ini
T: "Halo Kepi, selamat istirahat ya. Aku lg mau mandi nih, kalo udah bangun sms yah. I miss u."
N: "Aku dari berangkat sampe sekarang belom keramas!"
T: "Ckckckck... pengen nyium aku rambut kamu. Hari ini ngapain aja?"
N: "Aku seharian di masjid aja nih sampe tarawih. Love"
T: "Hahaha. Kamu sekarang jadi Kepi Rohis ya di mesjid mulu?"
N: " Hauuaua.. Sialan lu bikin gue ketawa. Hampir kentut deh. Kl kentut kan musti wudhu lg"
T: "Hihihi.. Kepi Rohis."
.
Selepas tarawih jam 11 malem, pas bengong-bengong nunggu di depan pintu sambil ngeliatin orang bersihin masjid dan menerima shadaqah berupa kurma-kurma enak dan makanan dari bangsa-bangsa lain.. tiba tiba..
.
Sreeettt... Srettt... Srettt..!
Hah?? Apaan nih? Kok di mukena ada ijo2? Huaaaa!!!! Tai burungggg!!!!
.
Untuk pertama kali-nya di tanah haram mulut ini nggak bisa dibendung untuk cursing "Shiiiiitttt!!!" Tapi ya bukan curse dong ya itu, kan literally I saw shit everywhere on my mukena. Hihi. Tapi gile yah.. diantara ratusan lampu, kok ya bisa itu burung dara nemplok dan mengeluarkan sekresi tepat bermeter2 dengan sudut kemiringan sedemikian derajat hingga tepat diatas gua?? :((
.
Mijn Moeder ketawa2 dan menyebarkan kisah ini ke temen2nya : "Hahahah.. Nita ini kalo di Jakarta kikrik (bahasa jawa untuk jiji'an) banget. Kalo makan ngga mau pake garpu, jijik katanya. Sendok harus dicuci dulu. Sekarang disini ditele'in burung. Hahaha." Yeeehh.. Mamiiii! Sebagai hukuman, tolong cuciin mukenaku ya Mah :D

Tempat sang burung dara manis bertengger

Penampakan bak hamba sahaya adalah sebagai berikut:

Cukup ngeri bukan? Heheheh.


to be continued...

Day 3 - Haram!!!

17 Agustus 2010
Subuh di masjid sendirian aja. Cepat2 pulang karena hari ini akan city tour Medinah! Yay! Namanya juga baru pertama, boleh dong norak hehehehe.

Ke berbagai tempat dari masjid ke masjid hingga nyangsang di pasar kurma. So so lah tour-nya. Di bis copot jilbab, pake bando mandi dan.. bobok!

Sampai hotel, istirahat sebentar dan siap ke mesjid dengan perangkat baru. Kursi buat Mijn Moeder. Dengan kursi ajaib ini (walaupun di dalem masjid disediain banyak), kita nggak digusur2 sama orang2 berbadan besar itu dan oguts bisa nyender :D


Paling seru itu liat pembagian makanan buka puasa di mesjid. Kali ini rotinya dilempar2in! Hihihi. Akhirnya saat yang dinanti-nanti datang juga. Azan maghrib jam 7 malem! Setelah makan kurma rootop 8 butir, zamzam 2 gelas, segelas zahwa (minuman jinten yg diminum setelah makan kurma. Yum!), roti segede piring yang dicocol yoghurt yg disebuki bubuk jinten, langsung lanjut shalat Maghrib.

Korma-nya terenak sedunia. Melt in your mouth [and your hand].

Buka Bersama


Disinilah azab mulai terjadi. Memang kebiasaan di Jakarta kl makan ga pernah abis dan selalu dibuang. Disana, sisa makanan lgsg dibuang ke tempat sampah. Dan sontak saat itu juga semua orang berteriak "HARRRAAMMMM!!!!" Masya Allah, ngeri bener. Trus dateng askar yang menasihati dengan galak dalam bahasa Arab yg artinya kurang lebih "makanan itu kan bisa disedekahin ke faqir miskin.". Ah baiklah, kupungut lagi roti dari tempat sampah. *menunduk*

Pulang-pulang didera laper parah karena tarawih selesai jam 11 malam dan belanja sedikit sampe hotel jam 1. So there was me, in the land of men, with black hijab and abaya, crossing the crowded streets in search of authentic Arabian food. Which turned out to be not that good :'( Such a bad karma ya?



to be continued...

Day 2 - Siti Rahmah... Pelit!!!

16 Agustus 2010

Setelah teler seharian, me and Mijn Moeder memutuskan untuk absen dulu tarawihnya. Fiuhhh.. *lap keringet* hari yang cukup berat.

Akan tetapi setelah ditidurin dan dimandiin, malam hari kami kembali bugar! Akhirnya dengan daster dan jilbab, kami merangsek toko di bawah hotel. Wihihi. Sedikit kalap berbelanja di hari itu. Dari lotion sampai gamis dan tentunya abaya hitam untuk bertempur esok hari.

Memang Saudi Arabia itu kaya raya yah. Kok bisa sih murah2 begitu harga2nya?

Orang Indonesia biasa dipanggil "Siti Rahmah" entah deh kenapa. Dan yang pasti hampir semua penjual kecuali bangsa India nggak bisa bahasa Inggris tapi bisa bahasa Indonesia! Rupiahpun masih bisa dipakai. Yummo!

Dasar orang Indonesia yah, barang udah semurah apa juga kayanya nggak afdol kl nggak nawar.

Penjual Arab: "Ini.. ini baguss... nomer satu ini.. Siti Rahmah.. bagus ini. Turki punya!"

Me: "Berapa?"
P: "Mmm.. ini dua poloh!" (artinya 50 ribu rupiah)
M: "Ah.. mahal! Lima!?" (buset dah gue nawar jadi Rp. 5000 aja)
P: "Mana dapat lima riyal? Dua poloh, halal!"
M: "Ah.. haram dua poloh. Sepoloh!" (Rp. 25.000)
P: "Masya Allah... Haram haram sepoloh! Siti Rahmah.. pelit!"
M: "Ok, lima balas?"
P: "Ah Siti Rahmah, lima balas halal lah halal. Pelit hehehehe"

Dengan berbagai percakapan demikian, penuhlah tangan Siti Rahmah dengan plastik hitam berisikan abaya, gamis, cokelat, sajadah dan juice jambu. :D

Belanja di tiap kota karakternya berbeda-beda. Di Medinah, seperti cerita di atas, penjualnya ramah ramah.

Sementara di Mekkah lebih straight forward.

Kalau di Jeddah? Lain lagi! Andalannya pedagang Jeddah adalah "Karena kamu cantik, seratus riyal halal!" or "Untuk Ibu Kaya mau minum teh susu?". Hahaha. Mari kita amini :D

to be continued...

Day 2 - Masjid Nabawi

16 Agustus 2010


Sampai di hotel jam 3 pagi, beberes, unpack, pindah kamar, beberes lagi dan unpack lagi. :) Judulnya = Capek! Iseng2 keluar hotel untuk nge-check keadaan. Wowww! Ada menara2 banyak banget! Memang Arab kaya raya deh... Beberapa detik kemudian, salah seorang Tante peserta tour sepertinya bisa membaca pikiran. "Itu Masjid Nabawi Mbak..". Huehehehe.

Tanpa acara tidur, kita langsung sahur porsi Arab yang Masya Allah gedenya. Snacknya itu seorang dapet 3 potong ayam goreng ala KFC, french fries segambreng dan... 2 burger.. -_- *tepuk tepuk perut. Tenang, itu baru snack. Glug.

Setelah sahur, kita lgsg perdana shalat di Nabawi. Begitu keluar hotel. Sennggggg.... Puanas bangettt.. Rasanya seperti kayak tangan kita masuk ke dalam oven untuk ngambil kue. Jam 4 pagi aja gitu hawanya kayak begitu. Alamak! Mijn Moeder held my hands and whispered: "Jangan mengeluh ya, nanti tambah panas loh". Alhasil setiap pengen ngeluh bilang gini "Anget ya ma.. Anget!". Hihihi. Lofyu Momma!

Di Nabawi, kita nggak dapet shalat di dalam. Wiihhh.. lantainya 'super anget' deh. Pas sujud langsung muka merona. Nengok kanan, Tante Chanalty nangis. Kiri, Mijn Moeder nangis. Nabawi memang mantap!


Wajahku bulat seperti telur
Kembali ke hotel kita istirahat sampai jam 7 pagi sudah rapi jali karena mau berburu Raudhah. Raudhah (seperti yang kujelaskan kepada Tumbe via SMS) adalah makam Nabi Muhammad S.A.W yang mana adalah tempat Nabi meninggal dunia. Di dekatnya itu ada mimbarnya Nabi dulu. Konon katanya, kalau berdoa Raudhah, mustajab!

Sebelum berangkat sudah diberi trik yang intinya: begitu karpetnya menjadi berwarna hijau, itu sudah Raudhah. Langsung shalat 2 rakaat. Kl ada asykar datang dan mau usir, langsung aja sujud.. Pasti akan didiemin.

Setelah melawati berbagai rintangan berupa panas dan dilarang masuk karena bawa kamera, akhirnya kami berempat masuk juga ke Masjid Nabawi. Dan tanpa nyasar langsuuungg ke Raudhah. Setelah giliran kita datang, kami bergandengan berlari masuk. Super clueless, tau2 karpet udah ijo aja warnanya. "Mah!!! Udah ijo!!!" Langsung shalat dan entah gimana caranya semua sudah bercucuran airmata. Hehe. Dramatis yah :')

Setelah puas berpelukan, kita kembali ke hotel untuk istirahat untuk kemudian bolak balik hotel-masjid. Buka puasa di Masjid Nabawi is another story :)

Hari ini pokoknya seluruh pelajaran untuk beradaptasi sudah diserap dengan baik. Mulai besok:

  1. Tidak ada yang namanya baju putih lagi! Terlalu panas, ribet dan.. menerawang!
  2. Mau bawahnya pake legging-pun tetap nerawang.

  3. Bawa botol air minum untuk nambah air zamzam.
  4. Tidak ada acara bolak balik hotel-masjid. Terlalu panas dan
    melelahkan. Kl bisa nginep nginep deh di masjid hehehe.
  5. Bawa masker. Karena kasturi itu semerbak harumnya :D

to be continued...

Day 1 CGK-DMM-MED

15 Agustus 2010

Hari ini tinggal berangkat aja karena persiapan semua sudah dilakukan. Dari wax sekujur tubuh sampai nuker uang. Suasana rumah cukup seru karena Om Nardi dari Solo juga ikutan dateng untuk mengantar ke airport.

Tumbe too cute deh. Waktu udah mau berangkat dia bawain bando mandi mirip celana dalem untuk dipake di Arab. Hihi. Tap tap tap.. Hap hap! Loncat ke leher Tumbe! Kecup!! Sepertinya Tumbe agak semriwing mau ditinggal.. soalnya status facebook n bbm doi agak lebay hihi. Peace Tumbelina!

Sampai di airport jam 1/2 1 dan boarding jam 3. Kita naik pesawat Saudi Airlines yang walaupun katanya 'mure' tapi mantap karena langsung Medinah. Jadi, kl naik yang lain turunnya di Jeddah untuk kemudian naik bis 6 jam ke Medinah/Mekkah. Hihi.

Mijn Moeder pergi ke Arab seperti mau pergi ke Pondok Indah Mall. Melenggang kangkung tanpa beban apapun, moral maupun material. A simple thing to be blessed. Yes, I am really good at counting my blessings. :D

Kita ikut tur yang isinya 1 geng pengajian dan udah saling kenal semua. Kl ditanya udah umroh yang keberapa? Jawabannya kurang lebih adalah: (i) duh.. keberapa yaa? nggak diitung; or (ii) keenam/ketujuh/kedelapan/ketiga tahun ini. Tanpa ada nada sombong atau riya. Memang di atas langit selalu masih ada langit. :)
.
Muhrimku adalah seorang Om yang baiiikkk sekali. Iiihh.. kalo kawinnya taun ini pasti si Om deh yang bakal jadi saksi nikahku. Ah.. orang2 yang menyenangkan!

Sekitar jam 7 p.m perut mulai krucuk krucuk. Ini kok nggak buka2 yah?? Duh mak! Sampai di atas daratan India masih belum ada tanda2 buka. Sampai akhirnya jam 9 malem ada bapak2 azan. Yipppeeeyyyy! Maaf yah norak, maklum newbie nih puasanya.. Kebanyakan absen.. hihihi.
Sampai Medinah jam 12.00 malem. Begitu keluar pesawat. OMG!!!! Panas bangetttt! Kalah deh Jakarta di siang bolong. Deg2an parah. Wahduh gimana inihh? Kok panasnya begini?? Bisa nggak yah?? *sambil berpegangan tangan dengan Mijn Moeder.
.
Seperti telah diteliti dan diketahui sebelumnya, imigrasi Medinah lamanya nggak ketulungan. Berhasil keluar airport setelah urusan bagasi adalah jam 2 a.m. Dan percayalah, hawanya masih jauh lebih panas dari Jakarta.

to be continued...

Umroh 2010

Just got back from a holy trip!

Perjalanan kali ini duet maut selama 10 hari bersama Mijn Moeder.

20 tahun yang lalu Mijn Moeder pernah bilang
"Nanti kalo Nita udah besar dan bisa sembahyang, Mamah pengen ke Mekkah lagi.
Kalo bisa sekeluarga."

Walaupun bukan haji, judulnya tetep ke Mekkah. Walaupun bukan sekeluarga, judulnya tetep ke Mekkah lagi. :')

Banyak pelajaran yang bisa diserap tanpa harus mengalami sendiri. Thanks to other people's experience on love, life, career and relationship.

One thing, I'm just lucky.


Now, shall we proceed to the travel journal?

Ignorance

Me and Tumbe. Banyak sekali perbedaan, banyak sekali persamaan.

Banyak perbedaan selain membuat berantem juga bisa bikin ketawa. Banyak persamaan selain bisa membuat hidup tenang juga bisa membuat hidup sengsara.
Persamaan:
  1. Bekas jerawat alias bopeng di pelipis. -_- Tumbe begitu menyebalkan. Sering kali di mobil menatap dengan penuh cinta dan mesra seraya berkata "Kita mirip banget yah.. Bopengnya jg mirip." Lgsg kusemprot: "Aku ga suka deh km ngomongin bekas jerawat aku muluk!!!" Hihihi sensitif.
  2. Agak sedikit malas mandi. Hihihi. Ah ini sih pasti bukan kita doang ya Tumbe?
  3. Terlalu keterlaluan ignorant-nya. Ya ya ya.. Walaupun Tumbe sering kutuduh ignorant, harus diakui bahwa si penuduh ini juga sama ignorant-nya Hehehe.
Talking about ignorance, selama naracap 3 tahunan dan kawin 8 bulan 1 minggu 5 hari ini dampak sifat ignorant kami ternyata ada plus minusnya.
.
Yang paling positif sih waktu nyiapin kawin karena walaupun Tumbe menjadi bridezilla (bukan groom) dan oguts pelit dan detail tapi tetap berpegang teguh pada prinsip ignorant. Yah sudahlah... penting emetsss! Hihihi. Jadi-nya lumayan nggak ribet lah persiapannya :D
.
Nah, ignorant mega bonus negatif ya waktu sok2 beli rumah. Sampe sebulanan setelah transaksi, kita berdua masih nggak tau tanah yg kita beli itu sebelah kanan atau kirinya si rumah contoh! Tumbe bilang kiri, ogut bilang kanan. Ternyata yg benar adalah yg Tumbe bilang. Dannn... ternyata ada box listriknya :(( mengakibatkan nanti kl udah jadi nggak leluasa parkir. Ahhhhh.... bodoh aku bodoh aku bodoh aku bodoh aku bodoh aku bodoh aku bodoh aku !!! Tau gitu kan bisa minta kavling lain atau minta turunin harga.... Bodoooohhhhh!!!! *gemes


Tapi nggak papa kok Tumbe, nanti kita hias aja yah :D
.
Frankly speaking, I love seeing Tumbe passionately march to Bintaro almost every Saturday/Sunday just to see the construction progress. And I love love love our parents for letting us decide and explore our choosen house and its construction :')
.
Tumbe asked his best friend (a contractor) to do some renovations. And I love him even more when he said "Ini kamarnya digedein aja Nyet, ditambahin walk-in closet disini". Gowwd.. he remembers! And not that ignorant actually! He remembers the reason I nodded to this house is because of the walk-in closet (which needs to be cut because we cannot afford to have one :p). Kalo ngga ada jg gpp loh Bamb.. Bajuku ga sebanyak itu dan pasti nanti jadinya berantakan2 juga hehehehe. But, yes. Extra love to you! *blowing kisses

Juni 2010

The Smiling General Cukong, Juli 2010

Menuju Wiken

*usep usep tangan.. hmmm masak apa kita wiken ini??

Sebelum ke kantor sempet mampir ke Toko Loyang (toko bahan2 kue) dan Mastro Meat House untuk liat2 daging. Tapi akhirnya nggak beli apa2 karena jiper sendiri liat berbagai tepung dan pewarnaan di Toko Loyang dan daging2 mahal rentan salah masak hihihi.

Akhirnya diputuskan untuk sedikit durhaka pada suami... Sabtu ini akan membuattt...
....
....
....

FRUIT SALAD!

Pic and recipe from www.v-recipes.blogspot.com

Maaf ya Tumbe, untuk sementara jadi istri durhaka dulu karena akan menyediakan BUAH BUAHAN dicampur KEJU untukmu! Hihihi. *bersimpuuhh

Random Facts:

  1. Tumbelina super anti buah2an dan sayur mayur.
  2. Tumbelina tdk suka keju.
  3. tapi aku suka sekali buah2an dan kejuuu!

Nasi Bakar

Wiken kemarin teribu-ibu. Masak Nasi Bakar! Tumbe dengan setia menemani belanja, menerima tatapan prihatin mbak2 Hero, membayari belanjaan dan memotret2. Postingan kali ini sengaja dibanyakin fotonya banyak. Karena siapa tau yang nggak tau lengkuas itu kaya apa bukan cuman ogutsss :D

Bahan:

  • Ayam, potong dadu
  • Jamur Champignon 5
  • Teri sesukanya
  • Nasi 2 piring
  • Serai ngg.. berapa ya? 5 aja deh
  • Lengkuas 3 cm
  • Daun Salam 2 lembar
  • Santan 75 ml
  • Bawang Merah 7 butir
  • Bawang Putih 3 butir
  • Garam
  • Daun Kemangi
  • Daun Pisang untuk bungkusnya

Steps:

  • Ulek bawang putih + bawang merah + garam. Tips dari Mijn Moeder: bawangnya dipotong kecil2 dulu biar ga capek nguleknya :D

  • Serai diambil putih2nya, diiris tipis.
  • Lengkuas dikupas n iris tipis

Ini loh yang namanya lengkuas. Kok mirip binatang yah?

  • Ayam dipotong dadu dan jamur champignon dipotong sesukanya. Sisihkan. (cieee kaya resep beneran pake sisihkan segala :D)

  • Tumis bumbu ulekan dengan sedikit minyak, masukkan potongan serai, lengkuas dan daun salam sampai wangi dan masukkan potongan ayam +jamur+teri (bisa diganti pake apa aja.. tempe, ikan peda, jambal roti, ampela).
  • Masukkan santan dan tunggu sampai sedikit mengering.
  • Tambahkan garam sampai rasanya pas.
  • Masukkan nasi.
  • Cek ke catatan resep, apakah step yg sudah dijalani benar dan apakah ada yg kelupaan.

  • Aduk terus sambil dicemilin. Kalo kurang asin, tambah garam. Kurang gurih? Tambah santan.

  • Angkat dan siapkan daun pisang. Selipkan daun kemangi di dalam nasi dan bungkus di daun pisang. Jangan kebalik yah naro di daunnya. Nanti musti diulang dan dicuci lagi loh.. *curhat

  • Bakar di oven/kompor/teflon sampe daunnya menggosong.
  • Siap dihidangkan dengan tahu, tempe, ayam dan sambel.

Untuk sambel, tergampang sedunia.

  • Bawang putih 1/2 umbi(?) siung. Yak 1/2 siung bawang putih
  • Cabe rawit sesukanya
  • Garam
  • Minyak jelantah sedikit

Bukan maksud hati memuji masakan sendiri. Tapi sungguh enak loh... Camera cannot lie!

Mushroom Omelette

Disclaimer:
I'm not a chef nor a cook. What lies on my 'Cooking' label is absolutely Cooking 101 a.k.a Cooking for Dummies.

Bahan:

  • 2 butir telur
  • 2 jamur champignon
  • susu (Tumbe prefers to skip milk on his omelette)
  • garam
  • merica
  • butter
  • minyak

Steps:

  • Karena bakteri salmonella tidak terdapat di dalam telur, I think it won't be too harmfull if we spend some time washing the eggs. *just being preventive
  • Pecahin telur, kocok dan tambahkan garam. Seberapa? Cowel aja dikit untuk dirasain. Amis2 dikit tapi hehe.
  • Panasin teflon sampai medium heat dengan cara ditetesin air sampe si air mendesis beberapa detik (dapet ilmu dari Tumbe). Jangan kepanasan sampe si air lgsg kering loh, nanti jadinya telor dadar!
  • Masukkin minyak dikiit aja. Minyak apa aja yg penting minyak. (kl mentega nanti rasa omelettenya kurang orisinil)
  • Tumis si champignon yang udah dipotong2 sampe warnanya kecoklatan.
  • Langsung deh tuang si telur.
  • Acak2 telur, miringin teflon supaya telurnya mengumpul di ujung teflonnya, kecilin api, balik, hup.
  • Jadi deh seonggok omelette tanpa harus lipet2 n resiko kematengan.
  • Colek unsalted butter, olesi si omelette, beri merica hitam.
  • Siap dibawa ke kamar untuk sarapan bersama di Sabtu pagi.

P.S.: Bule emang paling jago deh bikin tutorial apapun. Omelette aja detail banget jelasinnya.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
The disclose diary of mine © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Buy Dofollow Links! =) , Lastminutes and Ambien Side Effects