Maaf Mah. Maaf ya Mah. I'm Sorry Mamah. Mamat!

Kapan itu ditegur sama dokternya Litu. Karena nyapih pake alasan "Nenennya buat adek ya, Litu pake gelas aja". Menurut Bu Dokter, itu akan dia ingat dan ketika adiknya lahir Litu akan tersingkirkan. Maaf ya sayang, I really didn't mean to. Sebagai kompensasi, yang tadinya "Papah gendong Litu, Mamah gendong Amaya" setiap dia minta gendong mamanya dikandaskan. Anaknya kok ya udah ngerti, di tangisnya dia minta "Dua dua. Dua dua gendong Mamah ajaahh".. Astaga. Hancur hatiku.

Akhirnya sampai pagi ini Litu kalo minta gendong ya digendong sama mamanya. Amaya pasti anak yang kuat, karena nggak ada komplain tuh dari bawah sana :D Eyang dan Embak juga udah dikasih tau untuk nggak sebut-sebut Amaya kalau Litu mulai minta apa-apa.

Tapi, namanya bunting tetep bunting. Punggung mau patah sih mau patah aja.

Lalu, suatu hari.. Litu nggak sengaja tendang perut mama.

"Litu! Nggak boleh tendang perut Mama ya. Ayo, sekarang Litu minta maaf."

Mulai deh bujuk rayu dilancarkan oleh LDS. Peluk-peluk, gelesotan dan cium pipi mamanya. Tapi that single word 'maaf' nggak keluar sama sekali.

To be frank, I don't do sorry that much. I mean, kalo 'sori nggak sengaja' atau 'soriiii.. soriii' sih biasa ya. Tapi kalau melakukan kesalahan yang menyakiti hati orang terdekat.. Berat deh bilang maaf. Contohnya: gontok-gontokan sama Mbak Ninit. Duile, adik durhaka mana mau minta maaf (walau nggak yang kecil yang salah yee). Palingan, pelan-pelan ajak ngomong sambil gengsi hihihihi.

Makanya, pengen banget anak-anak murah kata maaf. Tapi, ternyata untuk anak 22 bulan, gengsi itu ada dan kata 'maaf' sangat susah disebutkan. Wow.

Sesorean itu maksa Litu untuk say sorry. Dalam berbagai versi. Maaf Mah. Maaf ya Mah. I'm Sorry Mamah, I love you. Nggak ada yang sukses.

Ya uwis, aku balik badan ajah pura-pura bobok. Tapi doi nangis kejer sambil bilang "Udaaahhh.. Udah ajaaaaa"

Hihihi. Sukurin.

Akhirnya, sok bijak. Bilang gini ke Litu: "Litu, tadi kan Litu nggak sengaja tendang Mamah. Bilang maaf dong. Tadi malem aja Papah nggak sengaja bikin bibir Litu luka karena kesamber tangan minta maaf kan?"

dijawab: "TAAAAKKKK!"

Begitu terus sampe ketawa diem-diem. Apalagi si Tumbe disuruh ikutan minta maaf juga nggak mau lagi. Katanya "Ya, aku kan ga salah apa-apa. Masak minta maaf sih?" Yailah Tumb, nyontohin doang dah! Nggak suportif dehhh..

Hari itu sampai sore akik ngambek ke Litu dan Litu marah-marah kesel terus. Akhirnya, dia bilang satu kata: "Mamat!"

and my reaction was "WHAT?? DID I HEAR MAMAT? MAAF??? MAAF YA LITU YA?? HOAAA... IYA SAYANGGG!" terus main lagi deh hihihi. Tuh kan, letoy kan ibunya :)) 

Sorry memang the hardest word kok yah. Take your time, baby girl!

Salam Mamat!

4 comments:

bethesdita said...

Same here mbak Nit, ngajarin bilang i'm sorry ke anak 25 bulan susyeee nya minta ampun. Akhirnya sukses dan yang keluar berbunyi: am toliii mamiiii :))

Nita said...

Iyah nih musti lama lagi ya nego-nya. hihihi. am toliiiii

Miss de Saire said...

Kalo tristan malah murah(an) bgt minta maaf, smp2 gw yg ga sengaja nyenggol dia, ee dia yg ngomong "soyyiiii, maaaaaf".. :P jadi gpp lah nit, jual mahal dikit bilang maaf hihihi

Nita said...

@miss de saire: hebat tristan! hahahaha. ini gengsinya segunung deh kayanya anakkuuhh :DD

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
The disclose diary of mine © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Buy Dofollow Links! =) , Lastminutes and Ambien Side Effects