So, we finally found our kitchen set maker. I fell in love with the price he gave.
Jadi, selera kami berbanding terbalik. I love parquet, he loves karpet. I love tegel kunci, he loves anything but tegel kunci. I hate minimalist designs, he, of course, a slave for it.
Obsesi-ku adalah punya dapur yang nggak mainstream ala Indaw* dan M*tric Kitchen. (padahal sih sakit hati aja liat penawaran Indaw* 75 juta) Gak mau pake mozaik atau kaca semprot untuk di belakang. Dan, si maha obsesi (yang fotonya sekarang jadi wallpaper pc di kantor) adalah... Kitchen set tanpa kabinet atass... *dreamy face here* Tapi begitulah, segala kepinginan ditolak oleh Tumbelina. Doi bak diktator deh ttg pengisian rumah *nangis*
Untung ada si Kalibata.
Karena space-nya yang super kecil plus kemungkinan penyewa paling cuman masak indomi jadi obsesi dapur tanpa kabinet bisa terealisasi. Oh, dan tentunya no cooker hood! Yippiiyy! Dengan perpaduan warna putih dan golden cherry, semoga berhasil sesuai yang diharapkan.
BBM conversation:
Me: "Kamu mau ngga kl kitchen set di Bintaro yada yada yada?"
Him: "Aku maonya kaya kitchen2 set di apt kamu. Ada topinya."
Kalau Tumbelina sudah mengetik kata 'mau' menjadi 'mao', tandanya doi dalam keadaan mau tapi malu. Dan niscaya sulit untuk ditolak. Okedeh topiii.
Sang kitchen set maker akan di release namanya apabila memang terbukti bagus dan murah :D Bahan dasar plywood, lapisan HPL. Entah deh kamsudnya apa hehe
pic taken from www.smallplacestyle.com
0 comments:
Post a Comment