The Birth of LDS

10 Agustus 2011
05.00 - 06.00 a.m

Bangun pagi, as instructed, kuncir rambut and no make up at all (kecuali eyeliner). Jam 6 udah rapi jali dan keluarga berdatangan tanpa ketinggalan my very beloved uncle, Om Gun. Foto2 dulu. My sister was very sweet, rela2in dateng padahal mustinya rapat di luar kota :')

Early Morning Chat

07.00 a.m
Kursi roda datang. Hup! Naik! Mulai deg2an. Sempet khawatir sama pasca operasinya yang konon sakit juga. Jadi kan kata orang, kl normal sakit di depan cesar sakit dibelakang. Tapi, menurut @Somos_Libres, waktu doi operasi dengan bius totalpun recovery-nya pedih2 wajar kok. Okelah, hajarr!

The Happiest Girl, I Must Say...

Waktu di dorong ke operating theater suasana ketawa ketiwi tapi tegang. Mama Mertua sampe bilang "Ini yakin nih mau operasi, masih segar bugar begini kok.." Hehe, yakin Mami :)

Keluarga cuma bisa anter sampai depan operating theater sementara suami boleh nemenin hingga 1 layer setelahnya. Cium sana, cium sini dan berpelukan sama Tumbelina. Oh iya, kalo di RSPI, suami nggak boleh nemenin. Jadi deh tergagah berani masuk sendiri ke ruang operasi. Untuk dokumentasi, Tumbe titip kamera poket dan SLR ke si mas2 berbaju hijau (Mas Baju Ijo tersangka dokter muda or operator or nurse).


Langkah pertama, pasang infus. Biasa aja kok, nggak sesakit itu. Sungguh. Terus, menanti2 tes alergi yang konon sakit tapi juga nggak ada. Kenapa yah? Apa karena medical record di RSPI udah 'bunyi' ya? Lagi tidur2an, dr. Azen lewat (hari itu dapet antrian operasi ke 2) dan dengan suara menggelegar berkata "AKHIRRNYAAA!!! HAHAHAH" -_-'


Mas Baju Ijo mulai menggledek tempat tidur ke dalam ruang operasi. And I was like.. Okay, this is scary. Lagi tegang2 eh tiba2 ada yang nyapa.. "Bu Puspita, dulu SMP 96 ya?" Waks!!! Ada temen SMP!!! Tapi sayang, jatah dia operasi yang pertama.. Jadi doi cuman masangin kateter aja tugasnya. Gpp deh. Oh iya, dulu itu sempet liat pemandangan horor waktu kakak ipar operasi dan subuh2 dipasangin kateter. Horor parah! Kayanya sakitttt bangetttt. Tapi kemudian harus kuacungi jempol-lah si RSPI ini. Pemasangan kateter ya setelah bius jalan. :D


Lagi termangu liat2 alat operasi, dateng Prof. Ruswan.. "Halo, saya dokter anastesi :) " dan langsung kusambar tangannya dengan percaya diri 2 juta bak lagi interview kerjaan "Oh, the famous Prof. Ruswan!" Duile, genit amat luh Puspi.. *_*

Lanjut pasang epidural sambil dipeluk si Mas Baju Ijo. Ihihihik. Alhamdulillah sekali jus dan level sakitnya mmm 3 deh. Sama kaya disuntik biasa. Prof. Ruswan ajak ngobrol sambil memberikan wejangan pasca operasi. Rasa hangat mulai menjalar dari kaki ke pinggang. Mulai deh bagian bawah dibugili dan tirai dipasang.


Lalu, bak film nip/tuck, sebuah stereo set didorong masuk dan dr. Azen komando. "101,0 FM!" Lalu radio berkumandang dan nggak ada pilihan lain selain menatap lampu operasi.  "Ya Allah, semoga lampunya doff ya Allah.. Jangan biarkan lampunya kinclong! Saya takut liat pantulan operasi dari lampu ya Allah.. Amienn.." Ketika menengadah....Fiuhh.. Doff!

Setelah si lampu menyala, semua menjadi 'beneran'. Tiba2 pengecut mau bail out. Hampir teriak "Dok, dok! Stop dok! Nggak jadi! Takut Dok!"

Etapi sebelom kegilaan terjadi:

Mas Baju Ijo: "Ibu, siapa nama suaminya?"
Me: "Wiratama S*miadiredja"
Dr. Azen: "Ah.. Bisa aja lo. Giliran Mahmud Abas (maMAH MUDa Anak BAru Satu) aja lo tanya nama suaminya. Yang tadi pagi nggak lo tanya. HAHAHA!"
........................
Dan keinginan bail out pupus sudah...

Begini Tampang Menjelang Bail Out

Perut Dibelek Tetep Nyengir

Kejadian berikutnya adalah dr. Azen bahas tentang vietnam dan gosip artis.. Demikian selama 5 menit sampai tiba2 lagi2 deh si Mas Baju Ijo datang menghampiri. "Bu, ini kameranya burem semua hasil fotonya nih, liat deh. Diapain nih?" Duile Mas.. Peduli setan dehhh -_- aku kan lagi bertarung hidup dan mati iniiihhh! Tapi si Ganteng #2 alias Prof. Ruswan ambil kendali. "Coba sini, biar saya yang foto". Udah deh doi main2 SLR sambil sesekali berbisik dan mengelus pipiku. Rasanya pengen loncat dari meja operasi dan memeluk Pak Profesor :D

Dr. Azen (yang kanan) In Action, Ganteng Kan? Nggak Mirip S*neo Kan?

Sekitar 15 menit, Pak Prof. dengan lembut bilang "Saya dorong sedikit yah perutnya.." Ihh manis banget sih Proff! Terus huppp! "Koarrrrrr!!! Koaarrrrr!!!!!" Lituhayu langsung nangis kenceng bgt. Terus semua heboh dan gembira. Si Mas Baju Ijo dengan happy bilang "Bu.. Perempuan!" (dalem hati, udah tau) "Jarinya lengkap, kakinya lengkap, semua lengkap!" (dalem hati lagi, udah tauu) Yah beginilah kalo keseringan USG 3D, elemen surprise berkurang ketika si bayi akhirnya hadir. Hihi.

Terus Cicu yang masih berlendir dibawa ke samping dannnn disuruh ciumm (sambil difoto!) Lendir sendiri pulak! Huikkss... Tapi demi image, kucium pipinya yang basah. Hahaha.


Dr. Azen memenuhi janjinya untuk IMD. Ketika si Cicu merayap, unlike other new moms, aku menatap hampa ke tirai operasi sambil menghitung serat kain! Oh, I'm officially cold hearted! Terus, Cicu kayanya mau menghangatkan hati ibunya yang dingin bukan kepalang. Tau2, dese boker aja loh di dada gue. Item pulak!! Dan disambut dengan tawa bahagia para dokter dan suster.

IMD selesai, Prof. Ruswan menyuntikkan sesuatu ke botol infus, dan Mas Baju Ijo berkata "Kalau ngantuk, jangan dilawan ya". Dan pastinya dilawan! Ibu macam apa sih ninggal tidur anak pas operasi? Tapi ternyata yang disuntikkin lebih kuat dari gengsi. Tertidurlah hingga seribu tahun sampai operasi selesai.

Recovery selama 1/2 jam kemudian digledek keluar. Disambut semuanya! Diciumin semuanya. Yang paling nyengir tentunya adalah Tumbelina. Nyengir gillaakk! Terus baru aja mendarat di kamar rawat, Tumbe dengan segala excitement-nya mengelus kepala dan nunjukkin foto Cicu dengan haru "Ini Gic.. Anak kita..!" :')

Welcome to the world, my baby, Betty Boop, Ulet Bulu and Hello Kitty.. 

Lituhayu D*nisha Somi*diredj*

First Chat

The Proud Daddy

LDS 10 hours

Thanks for choosing us, LDS :')