Renovation Move Out

Effective as per today, kami berpulang ke haribaan orang tua :))))

Jadi, demi menanti buah hati yang satu lagi, kita renov rumah. Bentuknya kayak apa nantinya nggak terlalu kebayang. Yang jelas, tegel kunci jadi dapur, dapur jadi kamar bawah.

Tentang renov ini ada satu cerita yang pasti akan di share ke anak-anak. Terlalu canggih sih ceritanya. Tentang doa, tentang kekuatan pikiran, tentang rejeki dan tentang Papa Tumbe.

Anywayyyy....

Wiken kemarin kita pindah. Seminggu sebelumnya udah ribut ke suami. "Bamb, ini jadi pindah nggak sih?" berjuta kali karena ini kok tenang-tenang aja. Tadinya kita mau sewa apartemen sementara untuk nyobain rasanya tinggal di deket kantor. Tapi, unit yang ditawarkan unit-unit tabrak lari gitu. Yang biasa disewain per malem. And, I can't see my daughter lives there. Even if it's only for two months.

Jadi deh, kita bilang ke orang tua. My version to Mijn Moeder was "Mah.. Aku abis liat apartemen. Busuk-busuk semua deh. Jadi, kami memutuskan untuk berpulang yah ke orang tua" lalu di Lebak Bulus sana terdengar suara ngikik. Hihihihihi.

Sabtu datang. Nggak ada beres-beres sama sekali. "Bambbb.. Ini jadi pindah nggak sih??" untuk kesekian jutanya. "Tenang Gic, besok kamu tau beres aja yah. Kan biasanya aku yang packing." | "Lah.. Ini kan bukan mau liburan.. Tapi musti bungkusin piring sama pindahin isi dapur terus kamar Titu harus bla bla n bla n bla n bla" | "Iya Gic, tenang aja. Besok kelar"

Ya uwis, Sabtu kita leyeh-leyeh seperti biasa dan kebetulan juga Litu nggak enak badan. Sampai Malam Minggu, pas Litu udah tidur tiba-tiba Tumbe meluk dinding sambil bilang "Dadah rumaah..." Kita seharian emang denial karena rumah sebenernya masih oke (baru setaun ditinggalin) dan kita nggak siap untuk berpulang ke orang tua sebenernya. Udah keenakan tidur-tiduran dan kelaperan lalu gedubrakan :))) Tapi setiap eke mulai "Apa batal aja ya Bamb? Masih bisa nggak sih?" dibales "For a greater good Gic.." Hehe. Ternyata malem2 doi tumbang juge meluk dinding. Norak lu Bamb ahhh!

Abis itu, kita kencan di Inos Cafe. Resto Perancis di Bintaro yang makanannya enak dan tempatnya cozy. Cobak deh ya? Siapa yang nggak cinta sih? Mau makan Perancis cuma lima menit nyetir aja? Parkir gampang dan nggak harus ke mall? Oh, Bints.. I love youuu.... Forrr a greaaaterrrr goooddd Giiicccc...

Minggu datang.

Minggu pagi.. Hening..

Kesemilyar kalinya "Bamb, ini jadi pindahan kagak sik? Kok ga mulai-mulai beres-beresnya?" tapi abis itu makan bubur ayam monas dulu, minta kardus di Hari-Hari dan beli jus di Total.

Jam 11 siang baru mulai beres-beres. I packed ultralight. Dalam sekejap, baju-baju udah di lantai. "Ini ya Bamb, punya aku" doi agak kaget "Weettsss. Light traveler. Mantappp.."

Sisanya Suster and Siti bungkusin piring dan isi dapur (karena mau dipindah), masukkin oven sama sterilizer ke mobil, keluarin isi kulkas, naikin karpet, foto-foto dan lain sebagainya dari lantai bawah ke kamar, pindahin barang Litu dari kamarnya ke kamar kita. Dan, puff! Jam 3 sore selesai. Bersih, sunyi, dingin, nggak homey. That's our home.

Forrrr a greeaaaterrrr goooooddd....

Mampir ke Lebak Bulus dan langsung ke Cililin untuk menetap sebulan.

Bulan depan? Kita pindah ke Lebak Bulus.

Ibu hamil pindahan? Been there, done that (twice)! :D