kalo nyusuin!
........................
I know.. It's surely gonna be a long night.
Pernah debat sama dokter twit. Yang bilang bahwa boleh kok nyusuin sambil tiduran. Nggak ada hubungannya sama infeksi telinga. Anak ASI hampir nggak mungkin kena infeksi telinga.
Litu anak ASI (and I'm proud of it).
Bulan ke-2 dalam hidup Litu, ada cairan putih bau nggak enak keluar dari telinganya. Bapaknya di Malaysia, anaknya bau kuping. Berangkatlah berdua babysitter ke dr. Sander. Bukan infeksi telinga sih.. Tapi langsung ditatap dan ditanya "Ibu nyusuinnya sambil tiduran ya kalo malam?". Dalam hati protes: "Tapi di What to Expect boleh kok posisi sambil tiduran gitu. Ada loh gambarnya". Belum sampai keluar protesnya, dokter bilang "Coba aja Ibu minum sambil tiduran. Gimana rasanya? Kalo di film-film itu orang sakit aja kalo mau minum di bangunin dikit kan? Apalagi bayi. Saluran telinga dan tenggorok bayi itu masih sejajar. Jadi apa yang masuk dari mulut sangat bisa keluar dari telinga."
Abis itu untuk beberapa bulan ke depan patuh. Malem-malem bangun sambil ngantuk, duduk, nyusuin. Nggak ada cerita nyusu sambil tiduran. Nada.
Until kegemporan mengalahkan.
Mau growth spurt kek mau enggak kek.. Yang namanya ibu menyusui malem itu beneran kaya digebukin. Dan masih terjadi sampai sekarang hihihi. Jadi deh, Litu nyusu sambil tiduran. Dalihnya: Supaya Litu cepet tidur juga. Kalo digendong, disusuin, ditaro ke tempat tidur kan ada perubahan rasa. Nanti bangun. Itu alasan sih. Sumpah, itu alasan ibunya. Sebetulnya sih karena ibunya pengen tidur terus nggak mau bangun.
Sampai kemarin grok-grok lama. Bisa dibilang berbulan-bulan untuk grok groknya. Baik batuk maupun enggak. Itu yang kita kejar kemaren ke Prof. Bambang Supriyatno, spesialis paru anak di RSPI. Orang yang paling tepat kita datangi sepertinya, mengingat thesisnya tentang mendengkur pada anak dan dia emang konsultan respiratory.
Pertanyaannya:
Kembali ke nyusu sambil tiduran. Ternyata nggak boleh loh! Dan ini udah dua kejadian Puspita. Petunjuk manalagi sih yang mau kau dustai? Hah..? Hah? Hah??
Kata Pak Profesor, grok-grok dan batuk lama Litu salah satunya karena nyusu sambil tiduran. Kenapa gitu? Karena cairan yang harusnya di lambung, naik ke tenggorokan (bikin batuk) dan turun ke paru-paru (bikin grok-grok). Ini yang disebut GER/GERD Gastroesophageal Reflux (Disease). Wheezingnya juga bukan karena asma, tapi karena cairan itu yang akhirnya jadi riak ngumpul.
Denger/baca GER bukan yang pertama. Sering baca dimana-mana tapi nggak pernah detail. Soalnya merasa Litu nggak kolik atau muntah atau gumoh berlebih. Tapi batuk iya hahahah. Baru tau deh kalo GER symptomsnya salah satunya batuk kronik.
Jadi, sekedar sharing aja. Beda bayi tentunya beda kondisi. Mungkin ada baiknya mulai nanti malam kita nyusuin sambil bangkit dari tidur dan duduk. Kalo kata si Prof:
"Ibunya capek? Bukan urusan saya.."
Tambahan:
Nyusuin yang bener memang sambil duduk kok. Kaki diganjel dingklik, perut bayi menempel perut ibu, sangga badan bayi dengan lengan/bantal. Itu teori-nya menurut konselor laktasi.
Tapi emang kalo sambil duduk itu pasti kepala lebih tinggi dari perut (dibandingkan posisi tiduran).
........................
I know.. It's surely gonna be a long night.
Pernah debat sama dokter twit. Yang bilang bahwa boleh kok nyusuin sambil tiduran. Nggak ada hubungannya sama infeksi telinga. Anak ASI hampir nggak mungkin kena infeksi telinga.
Litu anak ASI (and I'm proud of it).
Bulan ke-2 dalam hidup Litu, ada cairan putih bau nggak enak keluar dari telinganya. Bapaknya di Malaysia, anaknya bau kuping. Berangkatlah berdua babysitter ke dr. Sander. Bukan infeksi telinga sih.. Tapi langsung ditatap dan ditanya "Ibu nyusuinnya sambil tiduran ya kalo malam?". Dalam hati protes: "Tapi di What to Expect boleh kok posisi sambil tiduran gitu. Ada loh gambarnya". Belum sampai keluar protesnya, dokter bilang "Coba aja Ibu minum sambil tiduran. Gimana rasanya? Kalo di film-film itu orang sakit aja kalo mau minum di bangunin dikit kan? Apalagi bayi. Saluran telinga dan tenggorok bayi itu masih sejajar. Jadi apa yang masuk dari mulut sangat bisa keluar dari telinga."
Abis itu untuk beberapa bulan ke depan patuh. Malem-malem bangun sambil ngantuk, duduk, nyusuin. Nggak ada cerita nyusu sambil tiduran. Nada.
Until kegemporan mengalahkan.
Mau growth spurt kek mau enggak kek.. Yang namanya ibu menyusui malem itu beneran kaya digebukin. Dan masih terjadi sampai sekarang hihihi. Jadi deh, Litu nyusu sambil tiduran. Dalihnya: Supaya Litu cepet tidur juga. Kalo digendong, disusuin, ditaro ke tempat tidur kan ada perubahan rasa. Nanti bangun. Itu alasan sih. Sumpah, itu alasan ibunya. Sebetulnya sih karena ibunya pengen tidur terus nggak mau bangun.
Sampai kemarin grok-grok lama. Bisa dibilang berbulan-bulan untuk grok groknya. Baik batuk maupun enggak. Itu yang kita kejar kemaren ke Prof. Bambang Supriyatno, spesialis paru anak di RSPI. Orang yang paling tepat kita datangi sepertinya, mengingat thesisnya tentang mendengkur pada anak dan dia emang konsultan respiratory.
Pertanyaannya:
- Full ASI? Iya
- Nyusu sambil tiduran kalau malam? Errrr... I.. Yaa.. Dokk..
Kembali ke nyusu sambil tiduran. Ternyata nggak boleh loh! Dan ini udah dua kejadian Puspita. Petunjuk manalagi sih yang mau kau dustai? Hah..? Hah? Hah??
Kata Pak Profesor, grok-grok dan batuk lama Litu salah satunya karena nyusu sambil tiduran. Kenapa gitu? Karena cairan yang harusnya di lambung, naik ke tenggorokan (bikin batuk) dan turun ke paru-paru (bikin grok-grok). Ini yang disebut GER/GERD Gastroesophageal Reflux (Disease). Wheezingnya juga bukan karena asma, tapi karena cairan itu yang akhirnya jadi riak ngumpul.
Denger/baca GER bukan yang pertama. Sering baca dimana-mana tapi nggak pernah detail. Soalnya merasa Litu nggak kolik atau muntah atau gumoh berlebih. Tapi batuk iya hahahah. Baru tau deh kalo GER symptomsnya salah satunya batuk kronik.
Jadi, sekedar sharing aja. Beda bayi tentunya beda kondisi. Mungkin ada baiknya mulai nanti malam kita nyusuin sambil bangkit dari tidur dan duduk. Kalo kata si Prof:
"Ibunya capek? Bukan urusan saya.."
Sampai sekarang diagnosa untuk batuk Litu GER. Belum tau tepat atau enggak. Semoga memang cuma itu. Tapi kata Pak Prof:
"Kalau anaknya ceria, mau makan minum dan tidur nyenyak. Namanya sehat.
Bapaknya aja kalo sakit kolokan kan? Iya nggak Bu?"
Tambahan:
Nyusuin yang bener memang sambil duduk kok. Kaki diganjel dingklik, perut bayi menempel perut ibu, sangga badan bayi dengan lengan/bantal. Itu teori-nya menurut konselor laktasi.
Tapi emang kalo sambil duduk itu pasti kepala lebih tinggi dari perut (dibandingkan posisi tiduran).
Happy breastfeeding!