Menyambut lebaran, #MPASIZilla bersiap-siap mempersiapkan Gendhuk kecil supaya bisa ikutan keriaan membanding-bandingan hidangan di rumah x, y dan z. Wiken ini judulnya: Kita meng-Indonesian taste!!
The Gendhuk accepted it very well dan kami siap berlebaran bersama :D
Pertama, Opor Ayam
Bahan:
- Semua bahan opor ayam kecuali garam dan gula serta penyedap.
- Terus terang aja, yang masak bukan eke hihihi. Jadi cuman nontonin aja. Waktu dicobain ada citarasa manis-nya. Mungkin dari santan ya?
Lalu bagaimana? Alhamdulillah, bayi Indonesia super tulen. Sikat habis Lituhayu!
Tentang santan sebenernya udah dikenalin waktu bikin Es Krim dan nggak ada tanda alergi, tapi.. Emang bayi boleh ya makan santan? Orang tuwe aja ga boleh banyak-banyak karena takut kolesterol dll?
Dari awal aja para bule (yang dengan terpaksa kita ikutin secara kultus.. Karena mau gimana lagi research-nya lebih mantap. Apalah daya..) udah berdebat panjang, kelapa itu genus-nya palem atau kacang? Kenapa penting amat si genus ini? Penting karena kalau masuk genus kacang, berarti yang alergi kacang-kacangan musti waspada. Bisa sih ditelusuri dengan buka website FDA resmi dan cari tau kejelasan pastinya. Tapi se-MPASIzilla MPASIzilla-nya, sini masih rada waras untuk nggak buang effort dan waktu terlalu banyak untuk sebuah solusi yang sederhana, "cobain aja". Dari kedua sumber berbeda, kesimpulannya: kelapa itu bergizi. Tidak terlalu mendayu-dayu memang, karena mungkin jarang yah makanan mereka yang terbuat dari kelapa. Coba kalo bisa bahasa Thailand, misalnya, mungkin lebih thorough lagi deh tuh research mengenai gizi dan efek-efeknya pada bayi.
Daging kelapa mengandung vitamin B, protein, zinc, phoshorus dan zat besi. Dulu disebut-sebut kelapa banyak lemak jahatnya, tapi temuan terbaru sih berkata sebaliknya. Karena, kelapa mengandung lauric acid, yang juga merupakan lemak yang ada di ASI juga. Nah, si lauric acid inilah komponen yang membuat ASI begitu mudah dicerna dan dipercaya melindungi tubuh dari infeksi dan boost sistem imun.
Read more: http://www.homemade-baby-food-recipes.com/can-babies-eat-coconut.html#ixzz206HhC0Xb
Tentunya bukan santan instant yang dipakai yah, beli di pasar, peres, rebus :D
Yang nggak boleh itu (seperti halnya susu UHT sebelum ulang tahun pertama) adalah, substitute ASI/Susu Formula with coconut milk/whole milk. Soalnya gizinya jauh dibawah dua pertama.
Highlight-nya, hore! Lebaran kita Lituhayu! :*
Tumis Kangkung
Kemarin-kemarin niat mau makan raw food sampai tiba di artikel ini. Kutipan di bawah-lah yang menginspirasi #MPASIZilla untuk membuat Tumis Kangkung:
"A good rule of thumb when considering the best way to consume your veggies is to remember the letter that Dr. Weston A. Price wrote to his nieces and nephews in 1934. In this letter, he strongly urged them to eat their vegetables cooked in butter. His research found that the bulkiness (fiber) of raw vegetables interfered with the human body’s ability to extract minerals from them via the digestive process."
Aha! This, I can cook :D
Bahan:
- Kangkung/Bayam/Brokoli
- Butter
- Ayam/Daging
- Kaldu
- Bawang Putih
- Lelehkan butter, cemplungin bawang putih sampai wangi,
- Masukkin daging dan kaldu sampai matang,
- Cemplungin deh kangkung/bayam/brokoli (yang semuanya tentunya udah dipotong kecil-kecil)
- Done!
Sisa wiken, mencoba resep bule yaitu Beef Stew yang diambil dari resep bule.
Bahan:
- Daging potong kotak2 kecil
- Wortel
- Sweet Potato alias Ubi
- Onion
- 4 cups of water
- Oven daging dengan panas 250'C selama 10 menit
- Rebus wortel, ubi dan bawang bombay dengan 4 cups water
- Cemplungin rebusan ke daging yang sudah dioven
- Oven lagi selama 2 jam dengan panas 160'C
xoxo,
#MPASIzilla
1 comments:
test
Post a Comment